Tittle: Only you
GENRE : Sad, romance (mudah2an.. haha)
Episode : belom tau..
Rate : G
AUTHOR : Shin Sung Hyo. a.k.a REZZTY ‘UTHA’
CAST:
- Cho Kyuhyun
- Park Ji yeon
- And other cast
Cuap2 author: ff ini emang engak bagus dan ceritanya pasaran. Tapi ini murni bikinan q dan ini enggak gampang. Don’t be silent reader and copast..
cekidot..
apado nan apeun jul molla
(Even it is so painful, I can’t feel it)
oji annneun neol gidaryeodo
(Even I’m waiting for you and you wouldn’t come)
geuriumi himgyeowo hwicheonggeoryeodo nan himdeun jul molla
(Even I think of you with shaking so badly, I can’t feel it)
[KNG-CANT I LOVE YOU]
march, 1th 2010
Ji yeon mendongakkan kepalanya memandang langit yang berawan siang ini. Tidak ada matahari dan sepertinya hujan akan turun. Ia meyandarkan punggungnya pada bangku taman. Menghela nafas dan perlahan memejamkan matanya dan merasakan hembusan angin semilir yang membelai wajahnya. Tenang dan damai. Sungguh menyenangkan. Suara gemerisik ranting-rating pohon yang tertiup angin dan kicauan burung-burung bagaikan nyanyian yang menenangkan jiwanya.
“andaikan.. aku bisa merasakan semua ini lebih lama..” gumam Ji Yeon masih dengan mata terpenjam. Namun, ponselnya tiba-tiba berdering dan memecah keheningan. Ji Yeon merogoh tasnya dan mengambil sebuah ponsel. Ia membaca nama yang tertera di layar ponselnya dan mengangkatnya.
“yoboseo..”
“Ji yeon-ah.. kau dimana?? Cepatlah kembali ke rumah sakit.!!” Kata seorang wanita di ujung sana dengan nada khawatir.
“unni tenang saja, aku baik-baik saja. Aku hanya ingin menghirup udara segar..” kata Ji yeon.
Terdengar wanita yang di panggil ‘unni’ itu menghela nafas berat, “Ji Yeon-ah.. jangan begitu. Kondisimu belum..”
“unni.. aku mohon. “sela Ji yeon.
Wanita itu diam sejenak, namun akhirnya ia berkata dengan suara berat. “baiklah.. tapi janji kau harus kembali ke rumah sakit. Araseo..??”
“dhe.. unni. Arayo..gomawo..annyeong~” Ji yeon mematikan ponselnya dan memasukkannya kedalam tas. Ia kembali terdiam, memejamkan matanya dan tenggelam dalam semilir angin yang berhembus.
“sekali saja, unni.. biarkan aku..” gumamnya.
*****
Kyuhyun menyeruput secangkir Latte yang baru saja di belinya sambil menyusuri taman kota. Angin musim semi terasa hangat membelai permukaan kulit dan rambutnya. Ia selalu menyukai angin di musim semi.
Tapi, langkahnya tiba-tiba terhenti saat matanya menyorot sesuatu yang membuatnya terpekur. Seorang gadis yang duduk seorang diri dengan mata terpenjam. Dan tiba-tiba sebuah senyum tersungging di wajahnya.
(KYUHYUN POV)
Aku tidak mengerti kenapa aku terpekur memandanginya. Gadis yang duduk seorang diri dengan mata terpenjam. Entah kenapa langkahku terkunci dan pandanganku tidak mau beralih darinya. Dan saat ia tersenyum, aku merasa gadis itu terlihat manis. Apa yang kupikirkan?? Entahlah, tiba-tiba saja aku merasakan sebuah getaran aneh menyerangku.
“apa yang kau pikirkan Kyuhyun??” ucapku menyadarkan diriku sendiri yang sejak tadi hanyut dalam pikiran aneh ini. Pabbo.
(Kyuhun POV end)
Kyuhyun tersadar dari lamunannya dan memalingkan padangannya dari gadis itu. dan tiba-tiba ponselnya bordering. Ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah ponsel. Ia membuka flap ponselnya. Sebuah pesan masuk.
From: cho jonghyun
Kyuhyun.. halmoeni, penyakitnya kambuh lagi. Dan sekarang di rawat di rumah sakit, sebaiknya kau cepat datang..
Kyuhyun menutup flap ponselnya dan kembali menghembuskan nafas. Ia lalu mengarahkan pandangannya ke tempat gadis itu lagi, tidak ada. Dia sudah pergi. Kyuhyun pun segera beranjak dari tempat itu menuju rumah sakit.
*****
Ji yeon melangkah masuk ke dalam rumah sakit kemudian ia berhenti sejenak untuk menyapa resepsionis yang sudah sangat dikenalnya.
“annyeong haseo..nona chae rim” katanya dengan senyuman ramah.
Ia lalu berjalan menuju lift kemudian menekan tobolnya menuju lantai 3 gedung Rumah sakit. Tidak berapa lama pintu lift terbuka dan Ji yeon lekas keluar. Tapi tanpa sengaja ia menabrak seorang pria yang hendak masuk ke dalam lift.
“chosunghamnida..” ucap ji yeon seraya menundukan kepalanya.
“ye.. gwaenchana..” sahut pria itu. suaranya terdengar ramah.
Ji yeon mengangkat kepalanya dan sekali lagi meminta maaf, dan mendapati laki-laki itu memandangnya dengan tatapan aneh. Ji yeon hanya mengerutkan keningnya, “Chosungeo.. saya pergi dulu..” tukas ji yeon cepat dan langsung pergi dari tempat itu.
[Ji yeon POV]
Aku sampai di kamarku. Kamar nomor 207. Saat aku membuka pintu dan melangkah masuk di sana telah ada kakak Perempuanku Park ji-ah yang langsung menyambutku.
“Ji Yeon-na.. kenapa kau kabur lagi dari rumah sakit.??” Tanya kakakku langsung.
Aku menaruh tasku dan membuka lemari pakaian. Kemudian mengambil pakaian rumah sakit ini dan mengenakkannya.
“unni tahukan aku tidak pernah betah tinggal di rumah sakit..” kataku.
“tapi, Ji yeon.. kondisimu..”
Mulai lagi. Aku tidak senang tiap kali kakakku membicarakan kondisi tubuhku. “Unni.. lihatlah!! Aku baik-baik saja sampai sekarang. Jadi jangan khawatir yang berlebihan seperti itu. “ selaku cepat. “itu tidak baik..” kataku lagi.
“Ji yeon.. aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu denganmu. Itu saja..”
Setelah selesai mengganti pakaian, aku berjalan kea rah kakakku. Aku memandangnya lekat. Wajahnya berkerut Khawatir. “unni.. aku tahu. Tapi, aku mohon jangan berlebihan. Kau tahu, aku tidak apa-apa. Kau harus percaya padaku.. ya.??”
“tapi..”
“baiklah.. aku lelah. Aku mau tidur dulu. Sebaiknya unni pulang saja. Bukankah kau harus menjemput Jung ah.”
“baiklah. Kalau begitu kau hati-hati. Kalau ada apa-apa hubungi aku, oke..”
Aku menganggukan kepalaku untuk menyakinkannya. Aku tersenyum memandangnya yang menghilang di balik pintu. Begitulah kakakku. Terkadang aku kesal dengan sikapnya yang seperti itu. tapi aku tahu, dia hanya khawatir.
Sejak kedua orang tua kami meninggal, unnilah yang menjagaku dan membesarkanku. Ia seorang desainer baju pengantin yang cukup sukses, sehingga aku bisa hidup layak dan bahagia.
Dua tahun yang lalu suaminya meninggal dunia akibat kecelakaan mobil, dia memiliki seorang anak perempuan yang usianya kini 10 tahun. Namanya Lee Jung Ah.
Perbedaan usia kami 10 tahun. Aku berumur 21 tahun, sedangkan dia berumur 31 tahun. Aku sangat bersyukur memiliki kakak sepertinya, tanpanya entah jadi apa aku sekarang.
Meskipun dengan kondisiku yang sekarang, ia tetap rela menjagaku.
*****
“Kyuhyun.. kenapa kau melamun?? Apa kau tidak dengar dari tadi aku memanggil namamu berulang kali..”
Seruan Hyungnya-Jonghyun- membuyarkan lamunan Kyuhyun.
“apa yang kau pikirkan??” tanyanya dengan pandangan lurus ke jalan.
“tidak ada.. “ jawab kyuhyun singkat.
Ia dan kakaknya sedang berada di perjalanan pulang. Kata dokter kondisi neneknya baik-baik saja. Hanya kecapekan dan perlu di rawat beberapa hari di rumah sakit. Di sana ada ibunya yang menjaga nenek. Dan ibunya menyuruh mereka untuk pulang. Karena besok Kyuhyun harus kuliah dan Jonghyun harus bekerja.
“baiklah kalau kau tidak mau memberitahuku..” kata kakaknya. “ngomong-ngomong.. apa mobilmu sudah selesai diperbaiki??” Tanya kakaknya.
“sepertinya belum. Biar besok kulihat…” sahut kyuhyun. Mereka berdua kembali membisu. Tiba-tiba Kyuhyun teringat akan gadis itu. ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah sapu tangan putih. Ia mencermati sapu tangan itu dengan kening berkerut. Ada sebuah inisial yang di sulam di sapu tangan ini. Inisial JY.
“sapu tangan ini..”
*flashback*
Kyuhyun melangkahkan kakinya memasuki lift, namun seorang wanita menabrak pundaknya. Brukk.
“chosunghamnida.” Kata gadis itu sambil menundukan kepala. Kyuhyun membalasnya dengan senyuman dan berkata, “yee . gwaenchana..”
Tunggu. Kyuhyun mengerutkan keningnya. Dia, gadis yang tadi dilihatnya di Taman kota.
Gadis itu mengangkat kepalanya, dan mengerutkan dahinya. Mungkin ia merasa aneh dengan pandangan Kyuhyun.
“chosungeo..saya pergi dulu..” tukas gadis itu cepat dan langsung pergi.
Kyuhyun mengalihkan pandangannya. Saat dia hendak pergi, ia menemukan sebuah sapu tangan tergeletak di lantai.kyuhyun memungutnya.
“pasti miliknya..” gumam kyuhyun. Dia kemudian memasukan sapu tangan itu ke dalam saku celana dan langsung masuk ke dalam lift.
*flashback end*
*****
march, 2nd 2010
“Baksanim,,berapa lama lagi aku harus tinggal disini..?” Tanya Ji yeon.
Dokter Choi tersenyum “2 hari lagi. Kalau saja kau dengar kata-kataku untuk tidak terlalu banyak kegiatan, keadaanmu tidak akan seperti ini…” kata dokter Choi sambil menggerakkan stetoskopnya. “cukup baik..” katanya.
“Dhe?? Dua hari?? Tidak bisa dipercepat? Bagaimana kalau besok, baksanim?”
“sekarang buka mulutmu…” seru dokter choi. Ji yeon menurutinya dan membuka mulutnya. “ehm..baiklah pemeriksaan sudah cukup.”
“baksanim.. ayolah aku bosan di rumah sakit. Boleh ya besok aku pulang? Ya..ya” pinta Ji Yeon dengan pandangan memelas.
Dokter Choi hanya tertawa kecil, “ehm.. baiklah. Sepertinya keadaanmu sudah lebih baik. Tapi kau harus ingat. Jangan terlalu banyak kegiatan. Kalau kau kelelahan kondisimu akan kembali memburuk. Araseo.??” Jelas dokter Choi.
Ji yeon mengembangkan senyumannya. “ne.. ara.. kamsahamnida baksanim..”
Dokter Choi lalu keluar dari kamar Ji yeon. “aku bosan.. lebih baik aku jalan-jalan keluar..”
Ji yeon lalu beranjak dari tampat tidurnya. Berjalan menuju lemari pakaian, mengambil jaket dan mengenakannya.
Lalu Ji yeon pun pergi.
*****
“Kyuhyun.. kau mau pergi kemana??” Tanya kakaknya yang melihat Kyuhyun keluar dari kamar neneknya dirawat.
“Aku ingin jalan-jalan di sekitar rumah sakit. “ sahutnya pendek.
“Baiklah.. “
Kyuhyun berjalan pelan menyusuri taman di sekitar rumah sakit. Udara terasa hangat di musim semi. Namun langkahnya terhenti saat matanya melihat seorang gadis yang sedang duduk terdiam di sebuah bangku panjang dengan mengenakan pakaian rumah sakit. Kyuhyun berpikir sejenak, hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk menghampiri gadis itu.
Dengan berhati-hati kyuhyun berjalan ke arahnya, kyuhyun berdeham dan berkata, “permisi.. nona..”
Gadis itu mengangkat kepalanya dan memandang Kyuhyun. Dahinya berkerut samar, “ada apa tuan..??”
Kyuhyun lalu mengeluarkan sebuah sapu tangan dari saku celananya, “kurasa ini milikmu. Benarkah?” katanya sambil menyodorkan sapu tangannya pada gadis itu.
Gadis itu meraih sapu tangannya dan tersenyum samar. “yee.. kamsahamnida. tapi, kenapa bisa ada padamu??”
“kemarin saat kau tidak sengaja menabrakku di lift, sapu tanganmu jatuh..” jelas Kyuhyun.
“ahh.. aku mengerti.” Sahut gadis itu. ternyata kalau dilihat dari dekat, wajahnya lumayan manis. Pikir Kyuhyun.
Hening sejenak.
“apa boleh aku duduk di sampingmu..??” Tanya kyuhyun memecah keheningan.
“ah.. tentu saja..”
Kyuhyun pun duduk di samping gadis itu, “apa aku boleh tau namamu.? Namaku Kyuhyun, Cho Kyuhyun.”
“namaku Park Ji Yeon..”
Kyuhyun menganggukan kepalanya pelan, “apa.. kau juga pasien di rumah sakit ini..??” Tanya kyuhyun. Sebenarnya pertanyaannya cukup bodoh. tentu saja , gadis itu mengenakan pakaian rumah sakit.
“ahh.. iya. Aku salah satu pasien di rumah sakit ini..” jawabnya datar.
“kau sakit apa.?” Tanya kyuhyun lagi. Gadis itu memandanganya dengan tatapan aneh. Mungkin karena kyuhyun banyak bertanya. Kyuhyun berdeham pelan, “mianhe.. tidak seharusnya aku banyak bertanya..”
“tidak apa. Aku hanya sakit biasa, tidak terlalu parah. Besok aku juga sudah boleh pulang..” jelasnya. “oh ya, sedang apa kau di rumah sakit.?”
“halmoeniku sedang sakit. Aku bosan di sana, jadi aku jalan-jalan keluar dan melihatmu disini..” jelas Kyuhyun.
Tiba-tiba ponsel Kyuhyun berdering, kyuhyun membuka flap ponselnya.
“yoboseo.. ya.. aku akan datang ke sana.. ya.. annyeong…” katanya singkat dan kembali menutup flap ponselnya.
“sepertinya aku harus pergi, aku harus kuliah.” Katanya. Ia lalu bangkit dari duduknya diikuti oleh Ji yeon. “baiklah aku rasa aku harus pergi. Senang mengenalmu..” katanya seraya menundukan kepala.
Ji yeon membalasnya dengan senyuman ramah. “ya.. senang berkenalan denganmu,,”
Kyuhyun membalikkan tubuhnya hendak melangkah pergi, tapi kemudian ia membalikan tubuhnya lagi. Membuat ji yeon terperangah. Dengan ragu ia membuka mulutnya, “apa.. kita bisa bertemu lagi??” tanyanya.
Ji yeon tampak berpikir namun sebuah senyum tersungging di wajahnya. “tentu saja.”
Entah kenapa jawaban gadis itu membuat hati kyuhyun senang.
*****
March 4th 2010
Sejak pertemuan itu, Kyuhyun dan Ji yeon tidak pernah bertemu lagi. Bodohnya waktu itu Kyuhyun tidak meminta nomor telponnya. Sementara itu, Ji yeon sudah keluar dari rumah sakit. huft
Ia berjalan menyusri trotoar jalanan kota seoul yang lumayan ramai. Ia teringat tadi ibunya memintanya untuk membelikan Bunga Lyly putih untuk neneknya yang masih dirawat di rumah sakit. Kebetulan di tempat itu ada sebuah toko bunga.
Kyuhyun berjalan menuju toko itu. sebuah lonceng yang digantung di atas pintu bordering saat Kyuhyun mendorong pintunya.
“Ossoseyeo.. ada yang bisa kubantu tuan..?? sapa penjual bunga itu.
“aku ingin membeli bunga Lyly putih,” sahut Kyuhyun.
Kreekk.. ting..ting..
Suara dering lonceng saat pintu dibuka kembali terdengar. kyuhyun mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat. “Ahjumma,, annyeong haseo..”
Suara itu..
Sebuah suara yang terasa tidak asing lagi di telinga kyuhyun membuatnya menolehkan kepala dan memastikan siapa pemilik suara itu. Tidak salah lagi..
“Ahjumma, hari ini aku ingin membeli seikat mawar putih.. “ katanya dengan senyum sumringah menghiasi wajahnya. Membuatnya terlihat manis. Kyuhyun hanya terpaku memandanginya. Hingga bibi penjual toko memanggil-manggilnya. Dan membuat Kyuhyun tersadar.
“yee.. ah.. kamsahamnida.” katanya malu-malu.Dia mengambil dompetnya dan mememberikan sejumblah uang lalu menerima bunga itu. Saat Kyuhyun kembali menengok ke arah orang itu, Ternyata dia sedang menatapnya dengan kening berkerut.
“Kyuhyun-ssi..” ucapnya.
Aku berdeham pelan, “ah.. Ji-yeon ssi..”
TBC
neomaneul saranghandamyeon neomaneul gieokandamyeon
neomaneul gidarindamyeon neo hana wonhae
unmyeongi nareul samkyeodo nae gaseum muneojindaedo
neo hanaman neo hanaman nan wonhae
[ONLY YOU – YOON SHI YOON]
oji annneun neol gidaryeodo
(Even I’m waiting for you and you wouldn’t come)
geuriumi himgyeowo hwicheonggeoryeodo nan himdeun jul molla
(Even I think of you with shaking so badly, I can’t feel it)
[KNG-CANT I LOVE YOU]
march, 1th 2010
Ji yeon mendongakkan kepalanya memandang langit yang berawan siang ini. Tidak ada matahari dan sepertinya hujan akan turun. Ia meyandarkan punggungnya pada bangku taman. Menghela nafas dan perlahan memejamkan matanya dan merasakan hembusan angin semilir yang membelai wajahnya. Tenang dan damai. Sungguh menyenangkan. Suara gemerisik ranting-rating pohon yang tertiup angin dan kicauan burung-burung bagaikan nyanyian yang menenangkan jiwanya.
“andaikan.. aku bisa merasakan semua ini lebih lama..” gumam Ji Yeon masih dengan mata terpenjam. Namun, ponselnya tiba-tiba berdering dan memecah keheningan. Ji Yeon merogoh tasnya dan mengambil sebuah ponsel. Ia membaca nama yang tertera di layar ponselnya dan mengangkatnya.
“yoboseo..”
“Ji yeon-ah.. kau dimana?? Cepatlah kembali ke rumah sakit.!!” Kata seorang wanita di ujung sana dengan nada khawatir.
“unni tenang saja, aku baik-baik saja. Aku hanya ingin menghirup udara segar..” kata Ji yeon.
Terdengar wanita yang di panggil ‘unni’ itu menghela nafas berat, “Ji Yeon-ah.. jangan begitu. Kondisimu belum..”
“unni.. aku mohon. “sela Ji yeon.
Wanita itu diam sejenak, namun akhirnya ia berkata dengan suara berat. “baiklah.. tapi janji kau harus kembali ke rumah sakit. Araseo..??”
“dhe.. unni. Arayo..gomawo..annyeong~” Ji yeon mematikan ponselnya dan memasukkannya kedalam tas. Ia kembali terdiam, memejamkan matanya dan tenggelam dalam semilir angin yang berhembus.
“sekali saja, unni.. biarkan aku..” gumamnya.
*****
Kyuhyun menyeruput secangkir Latte yang baru saja di belinya sambil menyusuri taman kota. Angin musim semi terasa hangat membelai permukaan kulit dan rambutnya. Ia selalu menyukai angin di musim semi.
Tapi, langkahnya tiba-tiba terhenti saat matanya menyorot sesuatu yang membuatnya terpekur. Seorang gadis yang duduk seorang diri dengan mata terpenjam. Dan tiba-tiba sebuah senyum tersungging di wajahnya.
(KYUHYUN POV)
Aku tidak mengerti kenapa aku terpekur memandanginya. Gadis yang duduk seorang diri dengan mata terpenjam. Entah kenapa langkahku terkunci dan pandanganku tidak mau beralih darinya. Dan saat ia tersenyum, aku merasa gadis itu terlihat manis. Apa yang kupikirkan?? Entahlah, tiba-tiba saja aku merasakan sebuah getaran aneh menyerangku.
“apa yang kau pikirkan Kyuhyun??” ucapku menyadarkan diriku sendiri yang sejak tadi hanyut dalam pikiran aneh ini. Pabbo.
(Kyuhun POV end)
Kyuhyun tersadar dari lamunannya dan memalingkan padangannya dari gadis itu. dan tiba-tiba ponselnya bordering. Ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah ponsel. Ia membuka flap ponselnya. Sebuah pesan masuk.
From: cho jonghyun
Kyuhyun.. halmoeni, penyakitnya kambuh lagi. Dan sekarang di rawat di rumah sakit, sebaiknya kau cepat datang..
Kyuhyun menutup flap ponselnya dan kembali menghembuskan nafas. Ia lalu mengarahkan pandangannya ke tempat gadis itu lagi, tidak ada. Dia sudah pergi. Kyuhyun pun segera beranjak dari tempat itu menuju rumah sakit.
*****
Ji yeon melangkah masuk ke dalam rumah sakit kemudian ia berhenti sejenak untuk menyapa resepsionis yang sudah sangat dikenalnya.
“annyeong haseo..nona chae rim” katanya dengan senyuman ramah.
Ia lalu berjalan menuju lift kemudian menekan tobolnya menuju lantai 3 gedung Rumah sakit. Tidak berapa lama pintu lift terbuka dan Ji yeon lekas keluar. Tapi tanpa sengaja ia menabrak seorang pria yang hendak masuk ke dalam lift.
“chosunghamnida..” ucap ji yeon seraya menundukan kepalanya.
“ye.. gwaenchana..” sahut pria itu. suaranya terdengar ramah.
Ji yeon mengangkat kepalanya dan sekali lagi meminta maaf, dan mendapati laki-laki itu memandangnya dengan tatapan aneh. Ji yeon hanya mengerutkan keningnya, “Chosungeo.. saya pergi dulu..” tukas ji yeon cepat dan langsung pergi dari tempat itu.
[Ji yeon POV]
Aku sampai di kamarku. Kamar nomor 207. Saat aku membuka pintu dan melangkah masuk di sana telah ada kakak Perempuanku Park ji-ah yang langsung menyambutku.
“Ji Yeon-na.. kenapa kau kabur lagi dari rumah sakit.??” Tanya kakakku langsung.
Aku menaruh tasku dan membuka lemari pakaian. Kemudian mengambil pakaian rumah sakit ini dan mengenakkannya.
“unni tahukan aku tidak pernah betah tinggal di rumah sakit..” kataku.
“tapi, Ji yeon.. kondisimu..”
Mulai lagi. Aku tidak senang tiap kali kakakku membicarakan kondisi tubuhku. “Unni.. lihatlah!! Aku baik-baik saja sampai sekarang. Jadi jangan khawatir yang berlebihan seperti itu. “ selaku cepat. “itu tidak baik..” kataku lagi.
“Ji yeon.. aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu denganmu. Itu saja..”
Setelah selesai mengganti pakaian, aku berjalan kea rah kakakku. Aku memandangnya lekat. Wajahnya berkerut Khawatir. “unni.. aku tahu. Tapi, aku mohon jangan berlebihan. Kau tahu, aku tidak apa-apa. Kau harus percaya padaku.. ya.??”
“tapi..”
“baiklah.. aku lelah. Aku mau tidur dulu. Sebaiknya unni pulang saja. Bukankah kau harus menjemput Jung ah.”
“baiklah. Kalau begitu kau hati-hati. Kalau ada apa-apa hubungi aku, oke..”
Aku menganggukan kepalaku untuk menyakinkannya. Aku tersenyum memandangnya yang menghilang di balik pintu. Begitulah kakakku. Terkadang aku kesal dengan sikapnya yang seperti itu. tapi aku tahu, dia hanya khawatir.
Sejak kedua orang tua kami meninggal, unnilah yang menjagaku dan membesarkanku. Ia seorang desainer baju pengantin yang cukup sukses, sehingga aku bisa hidup layak dan bahagia.
Dua tahun yang lalu suaminya meninggal dunia akibat kecelakaan mobil, dia memiliki seorang anak perempuan yang usianya kini 10 tahun. Namanya Lee Jung Ah.
Perbedaan usia kami 10 tahun. Aku berumur 21 tahun, sedangkan dia berumur 31 tahun. Aku sangat bersyukur memiliki kakak sepertinya, tanpanya entah jadi apa aku sekarang.
Meskipun dengan kondisiku yang sekarang, ia tetap rela menjagaku.
*****
“Kyuhyun.. kenapa kau melamun?? Apa kau tidak dengar dari tadi aku memanggil namamu berulang kali..”
Seruan Hyungnya-Jonghyun- membuyarkan lamunan Kyuhyun.
“apa yang kau pikirkan??” tanyanya dengan pandangan lurus ke jalan.
“tidak ada.. “ jawab kyuhyun singkat.
Ia dan kakaknya sedang berada di perjalanan pulang. Kata dokter kondisi neneknya baik-baik saja. Hanya kecapekan dan perlu di rawat beberapa hari di rumah sakit. Di sana ada ibunya yang menjaga nenek. Dan ibunya menyuruh mereka untuk pulang. Karena besok Kyuhyun harus kuliah dan Jonghyun harus bekerja.
“baiklah kalau kau tidak mau memberitahuku..” kata kakaknya. “ngomong-ngomong.. apa mobilmu sudah selesai diperbaiki??” Tanya kakaknya.
“sepertinya belum. Biar besok kulihat…” sahut kyuhyun. Mereka berdua kembali membisu. Tiba-tiba Kyuhyun teringat akan gadis itu. ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah sapu tangan putih. Ia mencermati sapu tangan itu dengan kening berkerut. Ada sebuah inisial yang di sulam di sapu tangan ini. Inisial JY.
“sapu tangan ini..”
*flashback*
Kyuhyun melangkahkan kakinya memasuki lift, namun seorang wanita menabrak pundaknya. Brukk.
“chosunghamnida.” Kata gadis itu sambil menundukan kepala. Kyuhyun membalasnya dengan senyuman dan berkata, “yee . gwaenchana..”
Tunggu. Kyuhyun mengerutkan keningnya. Dia, gadis yang tadi dilihatnya di Taman kota.
Gadis itu mengangkat kepalanya, dan mengerutkan dahinya. Mungkin ia merasa aneh dengan pandangan Kyuhyun.
“chosungeo..saya pergi dulu..” tukas gadis itu cepat dan langsung pergi.
Kyuhyun mengalihkan pandangannya. Saat dia hendak pergi, ia menemukan sebuah sapu tangan tergeletak di lantai.kyuhyun memungutnya.
“pasti miliknya..” gumam kyuhyun. Dia kemudian memasukan sapu tangan itu ke dalam saku celana dan langsung masuk ke dalam lift.
*flashback end*
*****
march, 2nd 2010
“Baksanim,,berapa lama lagi aku harus tinggal disini..?” Tanya Ji yeon.
Dokter Choi tersenyum “2 hari lagi. Kalau saja kau dengar kata-kataku untuk tidak terlalu banyak kegiatan, keadaanmu tidak akan seperti ini…” kata dokter Choi sambil menggerakkan stetoskopnya. “cukup baik..” katanya.
“Dhe?? Dua hari?? Tidak bisa dipercepat? Bagaimana kalau besok, baksanim?”
“sekarang buka mulutmu…” seru dokter choi. Ji yeon menurutinya dan membuka mulutnya. “ehm..baiklah pemeriksaan sudah cukup.”
“baksanim.. ayolah aku bosan di rumah sakit. Boleh ya besok aku pulang? Ya..ya” pinta Ji Yeon dengan pandangan memelas.
Dokter Choi hanya tertawa kecil, “ehm.. baiklah. Sepertinya keadaanmu sudah lebih baik. Tapi kau harus ingat. Jangan terlalu banyak kegiatan. Kalau kau kelelahan kondisimu akan kembali memburuk. Araseo.??” Jelas dokter Choi.
Ji yeon mengembangkan senyumannya. “ne.. ara.. kamsahamnida baksanim..”
Dokter Choi lalu keluar dari kamar Ji yeon. “aku bosan.. lebih baik aku jalan-jalan keluar..”
Ji yeon lalu beranjak dari tampat tidurnya. Berjalan menuju lemari pakaian, mengambil jaket dan mengenakannya.
Lalu Ji yeon pun pergi.
*****
“Kyuhyun.. kau mau pergi kemana??” Tanya kakaknya yang melihat Kyuhyun keluar dari kamar neneknya dirawat.
“Aku ingin jalan-jalan di sekitar rumah sakit. “ sahutnya pendek.
“Baiklah.. “
Kyuhyun berjalan pelan menyusuri taman di sekitar rumah sakit. Udara terasa hangat di musim semi. Namun langkahnya terhenti saat matanya melihat seorang gadis yang sedang duduk terdiam di sebuah bangku panjang dengan mengenakan pakaian rumah sakit. Kyuhyun berpikir sejenak, hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk menghampiri gadis itu.
Dengan berhati-hati kyuhyun berjalan ke arahnya, kyuhyun berdeham dan berkata, “permisi.. nona..”
Gadis itu mengangkat kepalanya dan memandang Kyuhyun. Dahinya berkerut samar, “ada apa tuan..??”
Kyuhyun lalu mengeluarkan sebuah sapu tangan dari saku celananya, “kurasa ini milikmu. Benarkah?” katanya sambil menyodorkan sapu tangannya pada gadis itu.
Gadis itu meraih sapu tangannya dan tersenyum samar. “yee.. kamsahamnida. tapi, kenapa bisa ada padamu??”
“kemarin saat kau tidak sengaja menabrakku di lift, sapu tanganmu jatuh..” jelas Kyuhyun.
“ahh.. aku mengerti.” Sahut gadis itu. ternyata kalau dilihat dari dekat, wajahnya lumayan manis. Pikir Kyuhyun.
Hening sejenak.
“apa boleh aku duduk di sampingmu..??” Tanya kyuhyun memecah keheningan.
“ah.. tentu saja..”
Kyuhyun pun duduk di samping gadis itu, “apa aku boleh tau namamu.? Namaku Kyuhyun, Cho Kyuhyun.”
“namaku Park Ji Yeon..”
Kyuhyun menganggukan kepalanya pelan, “apa.. kau juga pasien di rumah sakit ini..??” Tanya kyuhyun. Sebenarnya pertanyaannya cukup bodoh. tentu saja , gadis itu mengenakan pakaian rumah sakit.
“ahh.. iya. Aku salah satu pasien di rumah sakit ini..” jawabnya datar.
“kau sakit apa.?” Tanya kyuhyun lagi. Gadis itu memandanganya dengan tatapan aneh. Mungkin karena kyuhyun banyak bertanya. Kyuhyun berdeham pelan, “mianhe.. tidak seharusnya aku banyak bertanya..”
“tidak apa. Aku hanya sakit biasa, tidak terlalu parah. Besok aku juga sudah boleh pulang..” jelasnya. “oh ya, sedang apa kau di rumah sakit.?”
“halmoeniku sedang sakit. Aku bosan di sana, jadi aku jalan-jalan keluar dan melihatmu disini..” jelas Kyuhyun.
Tiba-tiba ponsel Kyuhyun berdering, kyuhyun membuka flap ponselnya.
“yoboseo.. ya.. aku akan datang ke sana.. ya.. annyeong…” katanya singkat dan kembali menutup flap ponselnya.
“sepertinya aku harus pergi, aku harus kuliah.” Katanya. Ia lalu bangkit dari duduknya diikuti oleh Ji yeon. “baiklah aku rasa aku harus pergi. Senang mengenalmu..” katanya seraya menundukan kepala.
Ji yeon membalasnya dengan senyuman ramah. “ya.. senang berkenalan denganmu,,”
Kyuhyun membalikkan tubuhnya hendak melangkah pergi, tapi kemudian ia membalikan tubuhnya lagi. Membuat ji yeon terperangah. Dengan ragu ia membuka mulutnya, “apa.. kita bisa bertemu lagi??” tanyanya.
Ji yeon tampak berpikir namun sebuah senyum tersungging di wajahnya. “tentu saja.”
Entah kenapa jawaban gadis itu membuat hati kyuhyun senang.
*****
March 4th 2010
Sejak pertemuan itu, Kyuhyun dan Ji yeon tidak pernah bertemu lagi. Bodohnya waktu itu Kyuhyun tidak meminta nomor telponnya. Sementara itu, Ji yeon sudah keluar dari rumah sakit. huft
Ia berjalan menyusri trotoar jalanan kota seoul yang lumayan ramai. Ia teringat tadi ibunya memintanya untuk membelikan Bunga Lyly putih untuk neneknya yang masih dirawat di rumah sakit. Kebetulan di tempat itu ada sebuah toko bunga.
Kyuhyun berjalan menuju toko itu. sebuah lonceng yang digantung di atas pintu bordering saat Kyuhyun mendorong pintunya.
“Ossoseyeo.. ada yang bisa kubantu tuan..?? sapa penjual bunga itu.
“aku ingin membeli bunga Lyly putih,” sahut Kyuhyun.
Kreekk.. ting..ting..
Suara dering lonceng saat pintu dibuka kembali terdengar. kyuhyun mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat. “Ahjumma,, annyeong haseo..”
Suara itu..
Sebuah suara yang terasa tidak asing lagi di telinga kyuhyun membuatnya menolehkan kepala dan memastikan siapa pemilik suara itu. Tidak salah lagi..
“Ahjumma, hari ini aku ingin membeli seikat mawar putih.. “ katanya dengan senyum sumringah menghiasi wajahnya. Membuatnya terlihat manis. Kyuhyun hanya terpaku memandanginya. Hingga bibi penjual toko memanggil-manggilnya. Dan membuat Kyuhyun tersadar.
“yee.. ah.. kamsahamnida.” katanya malu-malu.Dia mengambil dompetnya dan mememberikan sejumblah uang lalu menerima bunga itu. Saat Kyuhyun kembali menengok ke arah orang itu, Ternyata dia sedang menatapnya dengan kening berkerut.
“Kyuhyun-ssi..” ucapnya.
Aku berdeham pelan, “ah.. Ji-yeon ssi..”
TBC
neomaneul saranghandamyeon neomaneul gieokandamyeon
neomaneul gidarindamyeon neo hana wonhae
unmyeongi nareul samkyeodo nae gaseum muneojindaedo
neo hanaman neo hanaman nan wonhae
[ONLY YOU – YOON SHI YOON]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar