Title: Only You CHAPT 2
Genre: sad, romance (mudah2an)
Rate: G
AUTHOR : Shin Sung Hyo. a.k.a REZZTY ‘UTHA’
CAST :
- Cho Kyuhyun
- Park Ji yeon
- And other cast
Cuap2 author : hemm..lanjutannya. seperti biasa, biarpun ff aq jelek tapi tolong . if u read this FF.. pleasure if you coment.. haha enjoy it!!
hangeoreum hangeoreumssik meoreojineun himgyeoun sarme
neuringeoreum hangeoreumssik nege daheul geunalkkaji
[V.O.S – END OF THE DAY]
“ya.. aku sedang berada di perjalanan pulang. Yah.. araseo.. annyeong..” Ji yeon menghela nafas pelan. Lagi-lagi kakaknya menghubunginya . Ini sudah kesekian kalinya dia menanyakan dimana Ji yeon berada. Ji yeon melangkah pelan menyusuri trotoar jalanan hingga ia melewati sebuah toko bunga. Ia menghentikan langkahnya dan memperhatikan rangkaian-rangkaian bunga yang terpapang di etalase toko.
“sepertinya sudah lama aku tidak membeli bunga..” gumam Ji yeon. ia lalu menyeret kakinya memasuki toko. Terdengar suara lonceng yang berdering saat pintunya terbuka.
“ahjumma,, annyeonghaseo..” sapa ji yeon dengan seulas senyum tersungging di wajahnya. “ahjumma, hari ini aku ingin membeli seikat bunga mawar putih..” kata ji yeon lagi. Masih dengan senyuman tersungging di wajahnya. Bibi penjual bunga yang sudah sangat dikenalnya itu mengisyaratkan agar dia menunggu sebentar.
“tuan..tuan.. ini bunganya..” kata bibi penjual bunga pada seseorang.
“ah.. ye.. kamsahamnida..” sahut orang itu.
Ji yeon menolehkan kepalanya kea rah orang itu. Ji yeon memandanginya dengan kening berkerut. Setelah dia menerima bunga Lyly itu, ia lalu menyodorkan sejumlah uang pada bibi penjual bunga. Lalu ia menolehkan kepalanya kea rah Ji yeon hingga pandangan mereka bertemu.
“Kyuhyun-ssi..”
“ah.. ji yeon-ssi..” katanya dengan suara pelan.
Ji yeon berjalan menghampiri Kyuhyun yang berdiri tidak jauh darinya. Ia lalu menundukan sedikit kepalanya memberikan salam dan kemudian tersenyum. “kebetulan sekali kita bertemu disini..” kata ji yeon.
“ah.. benar juga.. “ sahut kyuhyun datar.
Dan tiba-tiba bibi penjual bunga menghampiri Ji yeon dan menyodorkannya seikat Bunga mawar putih. Ji yeon menerimanya, kemudian membayar sejumlah uang. Setelah sebelumnya ia mengucapkan terima kasih lalu kembali pada Kyuhyun. “kau membeli bunga untuk pacarmu??” Tanya Ji yeon dengan tatapan mata mengarah pada bunga yang dipegang Kyuhyun.
“ah.. ani, bunga ini untuk nenekku.” Sahut Kyuhyun.
“oh.. “
Lalu mereka berdua kembali terdiam.
“kalau begitu aku pulang dulu..” ucap Ji yeon tiba-tiba memecahkan keheningan yang sempat terjadi. Ia tersenyum lalu melangkah pergi menuju pintu keluar. Namun, di ambang pintu langkah Ji yeon terhenti.
Kyuhyun berdeham pelan, “Ji yeon-ssi. apa kau mau menemaniku minum Teh di kedai sekitar sini,,??” katanya.
Ji yeon membalikan tubuhnya dan tersenyum samar nampak berpikir.
“kalau kau tidak mau juga tidak apa, aku..”
“Baiklah,, “potong Ji Yeon.
*****
Mereka berdua langsung menuju sebuah Café yang berada di seberang toko bunga tadi. Mereka memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela, sehingga mereka bisa melihat orang-orang yang berlalu-lalang diluar.
“Jadi,, apa nenekmu belum sembuh??” Tanya ji yeon memulai percakapan.
Kyuhyun menggeleng pelan. “kata Dokter besok nenekku sudah bisa pulang..”
Ji Yeon hendak membuka mulutnya, tetapi seorang pelayan datang. setelah mencatat pesanan Ji Yeon dan Kyuhyun pelayan itupun pergi. Tidak lupa sebelumnya Ji yeon mengucapkan terima kasih.
“Kau membeli bunga itu untuk siapa??” Tanya Kyuhyun.
“uh? Bunga ini untukku sendiri. Aku sangat menyukai bunga. Setiap melihat bunga dan mencium wanginya, aku merasa sangat senang. “ jawab Ji yeon.
“Oh begitu…??”
“ya. Setiap hari aku selalu membeli bunga setiap pulang dari tempatku bekerja.” Kata Ji Yeon.
Kyuhyun mengangkat alisnya, “kau sudah bekerja??”
Ji yeon menganggukan kepalanya. “aku bekerja di sebuah lembaga masyarakat yang menampung anak-anak yang mengidap kangker. Aku bekerja sebagai sukarelawan disana,” jelasnya. Ji yeon mengehentikan perkataannya sejenak, karena pelayan yang datang membawa pesanan mereka. *et cepet amat pesenannya langsung dateng..wkwkw*
Setelah pelayan itu pergi dan mereka mengucapkan terima kasih. Mereka melanjutkan pembicaraannya.
“Anak-anak yang mengidap kangker??” Tanya Kyuhyun dengan dahi berkerut samar.
Ji yeon menyeruput minumannya sejenak, dan berkata. “Ya. Aku ingin menghibur mereka dan hanya ingin membuat mereka sejenak melupakan penyakitnya dengan bermain dan tertawa selayaknya anak-anak lain. Karena dengan melihat mereka tersenyum hatiku entah mengapa sangat senang..” jelas Ji Yeon dengan mata berbinar dan senyum tulus.
Kyuhyun menatap Ji Yeon dalam. Tiba-tiba sebuah getaran terasa di dadanya. (?) tepat di hatinya. Dan tanpa sadar ujung bibirnya terangkat ke atas.
[Kyuhyun POV]
Aku menatapnya lekat. Seorang wanita yang duduk dihadapanku saat ini. Entah mengapa saat melihatnya tersenyum sebuah getaran menyerang hatiku. Apa ini? Aku pasti sudah gila..
Aku mengalihkan padanganku ke arah jendela memandang orang-orang yang berlalu lalang diluar. Aku menghela nafas dan menghembuskannya lagi untuk mengendalikan diriku. Lalu aku kembali menatapnya.
“Jadi. Ehm.. maksudku bagaimana dengan sekolahmu? Kau masih sekolah atau kuliah??” Tanyaku.
Dia kembali menyeruput minumannya kemudian menyipitkan kedua matanya, “aku. Apa tampangku masih terlihat seperti anak SMA? Hehe. Aku dulu sempat mengambil kuliah. Tapi, karena sesuatu aku memutuskan untuk berhenti.” Sahutnya sambil terkekeh pelan. Ya ampun, wajahnya terlihat manis. Ah.. Kyuhyun apa yang kau katakan??
Aku terdiam. Aku berpikir sejenak. Aku merasa pembicaraan kami cukup membosankan-ah tidak, sangat membosankan. Dari tadi pembicaraan kami hanya sekedar itu saja. Apa aku harus bertanya yang lebih lagi-privasi maksudku-. Ah bodoh, sangat bodoh. Tidak mungkin aku bertanya ‘apakah kau sudah punya pacar? Atau orang yang istimewa’. Kami berdua baru kenal, dan pasti dia akan menganggapku tidak sopan.
Karena asik dengan pikiranku sendiri, aku sampai tidak mendengar gadis itu dari tadi memanggil-manggil namaku. “Kyuhyun-ssi… Kyuhyun-ssi.. kenapa kau terdiam.?”
Aku segera tersadar dari lamunanku. “ah.. ya. Tidak apa.”
Ia lalu menatap jam tangan mungil yang ia kenakan. “wah.. aku rasa aku harus pulang.” Katanya.
Aku berdeham, “pulang..? apa perlu kuantar?” tawarku.
Dia tersenyum dan menggelengkan kepalanya. “tidak perlu. Aku tidak mau merepotkanmu. Lagipula aku bisa naik bus.” Jawabnya seraya bangkit dari duduknya.
“Tidak apa, kebetulan aku membawa mob.. ah iya, mobilku sedang ada di bengkel..”
“Tidak usah repot-repot. “ sahutnya sambil mengerak-gerakkan telapak tangannya.
“ah..tapi kita bisa bersama-sama berjalan ke halte bus-nya..” pintaku.
“tapi.. bukankah kau ingin memberikan bunga itu pada nenekmu di rumah sakit. Arah rumah sakit menuju halte bus berlawanan dari sini…”
Ah, aku lupa. Baiklah. Padahal ini kesempatanku untuk lebih lama dengannya.
Aku menggerutu dalam hati. “baiklah.. “ ucapku pelan.
Kami berdua lalu keluar dari café ini.
“Kyuhyun-ssi senang bisa bertemu lagi denganmu…” katanya lalu menundukan kepala.
Aku membalasnya dengan menundukan kepala dan berkata, “ya.. aku juga senang bisa bertemu denganmu lagi, ji yeon-ssi.”
“kalau begitu sampai jumpa..” katanya lagi.
Aku tersenyum masam.
Ia lalu membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi meninggalkanku yang masih terdiam seperti orang bodoh.
Aku pun membalikkan tubuhku berniat untuk pergi namun, aku tesadar akan sesuatu. Tunggu. Bodoh. kenapa kau tidak menanyakan nomor telponnya ??. Aku segera membalikkan tubuhku lagi. Mataku masih bisa menangkap punggung gadis itu yang berjalan semakin menjauh. Syukurlah. Tanpa buang waktu aku mengambil langkah seribu mengejar gadis itu.
“Ji yeon-ssi…Ji Yeon-ssi…” pekikku.
Namun gadis itu tidak menoleh. Aku mengecangkan volume suaraku. “JI YEON-SSI…JI YEON-SSI… TUNGGU!!!”
[Kyuhun POV end]
******
[Ji Yeon Pov]
Dia. Kyuhyun-ssi. kenapa aku selalu bertemu dengannya tanpa sengaja?? Ahh.. entahlah.
Aku berjalan menuju halte bus seorang diri. Unni pasti akan memarahiku lagi kalau dia sampai tahu aku belum juga sampai dirumah.
Aku mempercepat langkahku. Aku ingin cepat sampai dirumah dan beristirahat. Tubuhku terasa lelah. Namun samar-samar aku mendengar seseorang menyerukan namaku dari arah belakang. Aku menghentikan langkahku dan membalikkan tubuh. Omo. Aku terperangah melihat siapa yang berlari ke arahku dan meneriaki namaku.
“Ji yeon-ssi..Ji yeon-ssi… TUNGGU!!!” pekiknya.
“Kyuhyun-ssi.” gumamku. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku. Ada apa dengannya?.
“Ji Yeon-ssi.. hh.syukurlah..” katanya dengan nafas terengah-engah setelah sampai di depanku. Ia lalu menarik nafas dan menghembuskannya lagi untuk mengatur nafasnya.
“Kyuhyun-ssi… waeyo?? Kenapa tiba-tiba kau berlari mengejarku.bukankah kau harus pergi ke rumah sakit.?” Tanyaku.
Ia terdiam sejenak. Nampak ragu tapi kemudian berkata padaku. “Ji Yeon-ssi.. kalau boleh..kalau boleh. Maksudku. Apa aku boleh meminta nomor telponmu..?” katanya terbata-bata.
Apa? Dia ingin tahu nomor telponku?
“Ji Yeon-ssi. ti..tidak boleh ya..?”
Aku tersenyum melihat ekspresi wajahnya. “ehem.. baiklah. Kita bisa bertukar nomor telpon.”
Aku melihat ekspresi wajahnya berubah. Lalu kami pun saling bertukar nomor telpon. Dia lalu tersenyum padaku. senyuman yang terlihat cukup manis. Sungguh.
“Kamsahamnida ji yeon-ssi..”
“Choenmaneyo.. kalau begitu aku harus segera pulang…” aku lalu berbalik.. tapi…
“Ji Yeon-ssi… “
Aku kembali menatap Kyuhyun dengan sebelah alis terangkat.
“aku akan menghubungimu…pasti. “
“ehm..baiklah. sebaiknya aku pulang sekarang.. “ aku berbalik dan beranjak pergi dari tempat itu. sebuah senyum tiba-tiba tersungging di wajahku saat mendengar perkataannya barusan.
‘Aku akan menghubungimu? Pasti? ‘ Ah.. Ji Yeon.. apa yang kau pikirkan.
[Ji Yeon POV end]
******
Kyuhyun berulang kali menatap layar ponselnya. Ibu jarinya terus menempel diatas tombol warna hijau itu, tapi tidak kunjung ia menekannya.
“apa aku harus menghubunginya.?” Katanya dalam hati. Tapi apa yang akan dikatakannya? Ahh.. memusingkan..
Kyuhyun melempar ponselnya ke atas tempat tidur. Ia lalu meraih handuk dan berjalan menuju kamar mandi.
“lebih baik aku mandi dulu..”
Tidak berapa lama Kyuhyun keluar dari kamar mandi. Ia mengeringkan rambutnya dengan menggunakan handuk. Kemudian ia menatap ponselnya yang ada di atas tempat tidur. Ia berpikir sejenak, namun akhirnya ia meraih ponsel itu.
“aku harus menghubunginya..” gumam Kyuhyun dalam hati. Setelah menemukan nama Ji Yeon di daftar nomor telponnya. ia lalu menekan tombol hijau. Kyuhyun menempelkan ponselnya ke telinga. Entah kenapa jantungnya berdetak tidak karuan menunggu gadis itu mengankat telpon darinya.
Tidak berapa lama…
“Yoboseo…” sapa gadis itu diujung sana.
Kyuhyun hanya terdiam.
“Kyuhyun-ssi.. “
Deg. Keringat dingin tiba-tiba membasahi dahinya. Ia lalu menarik nafas pelan. “Ji Yeon-ssi.. ya. Ini aku Kyuhyun.. apa aku mengganggumu??”
“tentu saja tidak. “ sahutnya ringan.
“Kalau begitu. Apa kau ada acara besok? Aku ingin mengajakmu makan malam.” Tanya kyuhyun. Kali ini ia lebih bisa mengedalikan dirinya dan lebih santai. Meskipun hatinya masih terasa berdebar-debar.hehe
“besok?” tanyanya. Ia terdiam sejenak.
Kyuhyun mengigit bibir bawahnya menunggu jawaban gadis itu.
“Tentu saja, tapi kau yang traktir. Bagaimana?”
Kyuhyun menghembuskan nafasnya yang sejak tadi tertahan. “Baiklah. Besok kita bertemu di Taman kota. Jam 4. bagaimana?”
“MM.. oke.. sampai ketemu besok..” kata gadis itu lagi.
“ya.. tentu, sampai besok..”
Kyuhyun memutuskan sambunganya. Ia menatap layar ponselnya sambil senyum-senyum sendiri. *penggunaan kata yg ancur wkwk*
Perasaannya terasa sangat lega sekaligus senang.
*****
March, 5th 2010. 16.00
Ji yeon mengedarkan pandangannya menyusuri taman kota. Orang itu tidak ada. Ia kembali melirik jam tangan mungilnya. Sudah lewat dari jam 4. Apa orang itu tidak datang? pikir ji yeon. Ji Yeon kemudian mengaduk-ngaduk tas tangannya dan mengeluarkan ponselnya. Tidak ada pesan atau panggilan dari orang itu. Ji Yeon mendesah kesal.
“Kemana orang itu? tidak tahu kalau aku sudah menunggu lama disini? Bukannya dia yang mengajakku makan malam. Huh?” dengus Ji Yeon.
30 menit berlalu..
“baiklah.. apa yang kulakukan disini? Menunggunya? Sungguh bodoh. buat apa aku menunggu orang itu, lagipula kami juga belum lama mengenal.” Gumam Ji Yeon dengan kesal.
Ia lalu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan taman kota. Tapi ia berhenti dan menoleh ke belakang. Memastikan apakah orang itu datang atau tidak. Ternyata Kyuhyun belum juga datang. ji yeon pun pergi meninggalkan tempat itu dengan kesal.
*******
Sementara di tempat Kyuhyun berada…
15.00
Kyuhyun telah rapi dengan pakaiannya dan siap untuk pergi menemui Ji Yeon di taman Kota. Dia menggunakan pakaian yang tidak terlalu formal tapi nyaman.
Ia melirik jam dinding dikamarnya. Waktu menunjukan pukul 15.00 sore. Ia lalu meraih kunci mobilnya yang ia taruh di atas meja dan bergegas keluar.
Di bawah ia berpapasan dengan kakaknya yang baru saja pulang. Kakaknya memandang kyuhyun dari ujung kaki sampai ujung kepala dengan kening berkerut samar.
“wae??” Tanya kyuhyun yang merasa aneh dengan pandangan kakaknya itu.
“apa kau ingin menemui seorang wanita.? Pakaianmu terlihat sangat rapi.” Katanya. Ia lalu mencondongkan tubuhnya dan mendengus pelan. “baumu juga berbeda. Benarkan apa yang kukatakan??”
“aisshh… bukan urusanmu, hyung. Oke..” Kyuhyun lalu berjalan pergi menuju pintu, mengenakan sepatunya dan keluar. Kakaknya hanya tersenyum melihat adiknya itu.
Kyuhyun berjalan menuju mobilnya. Saat ia hendak membuka pintu mobil. Sebuah suara yang sudah tidak asing ditelingannya menyerukan namanya dengan pelan.
“Kyuhyun-ah..”
Kyuhyun terdiam. Lalu dengan perlahan ia membalikkan tubuhnya. Matanya tidak bisa mempercayai apa yang dilihatnya sekarang. Seorang wanita dengan rambut hitam panjangnya yang tergerai tengah berdiri dihadapan Kyuhyun dengan sebuah senyum yang menghiasi wajahnya.
“kyuhyun-ah..apa kabar?” katanya lagi dengan seulas senyum yang masih tersungging dibibirnya yang berwarna merah.
Kyuhyun hanya mengerjapkan matanya. Apakah yang dilihatnya sungguhan?
“K..kau. “
To Be Continue…
*****
I can’t put my heart else where
Even if it hurts and breaks my heart apart, I won’t close my heart
I am who was living in a lonely world
You’re the only one who can make me smile
Kamsahamnida yg udah baca.. emmuuacchh
Genre: sad, romance (mudah2an)
Rate: G
AUTHOR : Shin Sung Hyo. a.k.a REZZTY ‘UTHA’
CAST :
- Cho Kyuhyun
- Park Ji yeon
- And other cast
Cuap2 author : hemm..lanjutannya. seperti biasa, biarpun ff aq jelek tapi tolong . if u read this FF.. pleasure if you coment.. haha enjoy it!!
hangeoreum hangeoreumssik meoreojineun himgyeoun sarme
neuringeoreum hangeoreumssik nege daheul geunalkkaji
[V.O.S – END OF THE DAY]
“ya.. aku sedang berada di perjalanan pulang. Yah.. araseo.. annyeong..” Ji yeon menghela nafas pelan. Lagi-lagi kakaknya menghubunginya . Ini sudah kesekian kalinya dia menanyakan dimana Ji yeon berada. Ji yeon melangkah pelan menyusuri trotoar jalanan hingga ia melewati sebuah toko bunga. Ia menghentikan langkahnya dan memperhatikan rangkaian-rangkaian bunga yang terpapang di etalase toko.
“sepertinya sudah lama aku tidak membeli bunga..” gumam Ji yeon. ia lalu menyeret kakinya memasuki toko. Terdengar suara lonceng yang berdering saat pintunya terbuka.
“ahjumma,, annyeonghaseo..” sapa ji yeon dengan seulas senyum tersungging di wajahnya. “ahjumma, hari ini aku ingin membeli seikat bunga mawar putih..” kata ji yeon lagi. Masih dengan senyuman tersungging di wajahnya. Bibi penjual bunga yang sudah sangat dikenalnya itu mengisyaratkan agar dia menunggu sebentar.
“tuan..tuan.. ini bunganya..” kata bibi penjual bunga pada seseorang.
“ah.. ye.. kamsahamnida..” sahut orang itu.
Ji yeon menolehkan kepalanya kea rah orang itu. Ji yeon memandanginya dengan kening berkerut. Setelah dia menerima bunga Lyly itu, ia lalu menyodorkan sejumlah uang pada bibi penjual bunga. Lalu ia menolehkan kepalanya kea rah Ji yeon hingga pandangan mereka bertemu.
“Kyuhyun-ssi..”
“ah.. ji yeon-ssi..” katanya dengan suara pelan.
Ji yeon berjalan menghampiri Kyuhyun yang berdiri tidak jauh darinya. Ia lalu menundukan sedikit kepalanya memberikan salam dan kemudian tersenyum. “kebetulan sekali kita bertemu disini..” kata ji yeon.
“ah.. benar juga.. “ sahut kyuhyun datar.
Dan tiba-tiba bibi penjual bunga menghampiri Ji yeon dan menyodorkannya seikat Bunga mawar putih. Ji yeon menerimanya, kemudian membayar sejumlah uang. Setelah sebelumnya ia mengucapkan terima kasih lalu kembali pada Kyuhyun. “kau membeli bunga untuk pacarmu??” Tanya Ji yeon dengan tatapan mata mengarah pada bunga yang dipegang Kyuhyun.
“ah.. ani, bunga ini untuk nenekku.” Sahut Kyuhyun.
“oh.. “
Lalu mereka berdua kembali terdiam.
“kalau begitu aku pulang dulu..” ucap Ji yeon tiba-tiba memecahkan keheningan yang sempat terjadi. Ia tersenyum lalu melangkah pergi menuju pintu keluar. Namun, di ambang pintu langkah Ji yeon terhenti.
Kyuhyun berdeham pelan, “Ji yeon-ssi. apa kau mau menemaniku minum Teh di kedai sekitar sini,,??” katanya.
Ji yeon membalikan tubuhnya dan tersenyum samar nampak berpikir.
“kalau kau tidak mau juga tidak apa, aku..”
“Baiklah,, “potong Ji Yeon.
*****
Mereka berdua langsung menuju sebuah Café yang berada di seberang toko bunga tadi. Mereka memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela, sehingga mereka bisa melihat orang-orang yang berlalu-lalang diluar.
“Jadi,, apa nenekmu belum sembuh??” Tanya ji yeon memulai percakapan.
Kyuhyun menggeleng pelan. “kata Dokter besok nenekku sudah bisa pulang..”
Ji Yeon hendak membuka mulutnya, tetapi seorang pelayan datang. setelah mencatat pesanan Ji Yeon dan Kyuhyun pelayan itupun pergi. Tidak lupa sebelumnya Ji yeon mengucapkan terima kasih.
“Kau membeli bunga itu untuk siapa??” Tanya Kyuhyun.
“uh? Bunga ini untukku sendiri. Aku sangat menyukai bunga. Setiap melihat bunga dan mencium wanginya, aku merasa sangat senang. “ jawab Ji yeon.
“Oh begitu…??”
“ya. Setiap hari aku selalu membeli bunga setiap pulang dari tempatku bekerja.” Kata Ji Yeon.
Kyuhyun mengangkat alisnya, “kau sudah bekerja??”
Ji yeon menganggukan kepalanya. “aku bekerja di sebuah lembaga masyarakat yang menampung anak-anak yang mengidap kangker. Aku bekerja sebagai sukarelawan disana,” jelasnya. Ji yeon mengehentikan perkataannya sejenak, karena pelayan yang datang membawa pesanan mereka. *et cepet amat pesenannya langsung dateng..wkwkw*
Setelah pelayan itu pergi dan mereka mengucapkan terima kasih. Mereka melanjutkan pembicaraannya.
“Anak-anak yang mengidap kangker??” Tanya Kyuhyun dengan dahi berkerut samar.
Ji yeon menyeruput minumannya sejenak, dan berkata. “Ya. Aku ingin menghibur mereka dan hanya ingin membuat mereka sejenak melupakan penyakitnya dengan bermain dan tertawa selayaknya anak-anak lain. Karena dengan melihat mereka tersenyum hatiku entah mengapa sangat senang..” jelas Ji Yeon dengan mata berbinar dan senyum tulus.
Kyuhyun menatap Ji Yeon dalam. Tiba-tiba sebuah getaran terasa di dadanya. (?) tepat di hatinya. Dan tanpa sadar ujung bibirnya terangkat ke atas.
[Kyuhyun POV]
Aku menatapnya lekat. Seorang wanita yang duduk dihadapanku saat ini. Entah mengapa saat melihatnya tersenyum sebuah getaran menyerang hatiku. Apa ini? Aku pasti sudah gila..
Aku mengalihkan padanganku ke arah jendela memandang orang-orang yang berlalu lalang diluar. Aku menghela nafas dan menghembuskannya lagi untuk mengendalikan diriku. Lalu aku kembali menatapnya.
“Jadi. Ehm.. maksudku bagaimana dengan sekolahmu? Kau masih sekolah atau kuliah??” Tanyaku.
Dia kembali menyeruput minumannya kemudian menyipitkan kedua matanya, “aku. Apa tampangku masih terlihat seperti anak SMA? Hehe. Aku dulu sempat mengambil kuliah. Tapi, karena sesuatu aku memutuskan untuk berhenti.” Sahutnya sambil terkekeh pelan. Ya ampun, wajahnya terlihat manis. Ah.. Kyuhyun apa yang kau katakan??
Aku terdiam. Aku berpikir sejenak. Aku merasa pembicaraan kami cukup membosankan-ah tidak, sangat membosankan. Dari tadi pembicaraan kami hanya sekedar itu saja. Apa aku harus bertanya yang lebih lagi-privasi maksudku-. Ah bodoh, sangat bodoh. Tidak mungkin aku bertanya ‘apakah kau sudah punya pacar? Atau orang yang istimewa’. Kami berdua baru kenal, dan pasti dia akan menganggapku tidak sopan.
Karena asik dengan pikiranku sendiri, aku sampai tidak mendengar gadis itu dari tadi memanggil-manggil namaku. “Kyuhyun-ssi… Kyuhyun-ssi.. kenapa kau terdiam.?”
Aku segera tersadar dari lamunanku. “ah.. ya. Tidak apa.”
Ia lalu menatap jam tangan mungil yang ia kenakan. “wah.. aku rasa aku harus pulang.” Katanya.
Aku berdeham, “pulang..? apa perlu kuantar?” tawarku.
Dia tersenyum dan menggelengkan kepalanya. “tidak perlu. Aku tidak mau merepotkanmu. Lagipula aku bisa naik bus.” Jawabnya seraya bangkit dari duduknya.
“Tidak apa, kebetulan aku membawa mob.. ah iya, mobilku sedang ada di bengkel..”
“Tidak usah repot-repot. “ sahutnya sambil mengerak-gerakkan telapak tangannya.
“ah..tapi kita bisa bersama-sama berjalan ke halte bus-nya..” pintaku.
“tapi.. bukankah kau ingin memberikan bunga itu pada nenekmu di rumah sakit. Arah rumah sakit menuju halte bus berlawanan dari sini…”
Ah, aku lupa. Baiklah. Padahal ini kesempatanku untuk lebih lama dengannya.
Aku menggerutu dalam hati. “baiklah.. “ ucapku pelan.
Kami berdua lalu keluar dari café ini.
“Kyuhyun-ssi senang bisa bertemu lagi denganmu…” katanya lalu menundukan kepala.
Aku membalasnya dengan menundukan kepala dan berkata, “ya.. aku juga senang bisa bertemu denganmu lagi, ji yeon-ssi.”
“kalau begitu sampai jumpa..” katanya lagi.
Aku tersenyum masam.
Ia lalu membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi meninggalkanku yang masih terdiam seperti orang bodoh.
Aku pun membalikkan tubuhku berniat untuk pergi namun, aku tesadar akan sesuatu. Tunggu. Bodoh. kenapa kau tidak menanyakan nomor telponnya ??. Aku segera membalikkan tubuhku lagi. Mataku masih bisa menangkap punggung gadis itu yang berjalan semakin menjauh. Syukurlah. Tanpa buang waktu aku mengambil langkah seribu mengejar gadis itu.
“Ji yeon-ssi…Ji Yeon-ssi…” pekikku.
Namun gadis itu tidak menoleh. Aku mengecangkan volume suaraku. “JI YEON-SSI…JI YEON-SSI… TUNGGU!!!”
[Kyuhun POV end]
******
[Ji Yeon Pov]
Dia. Kyuhyun-ssi. kenapa aku selalu bertemu dengannya tanpa sengaja?? Ahh.. entahlah.
Aku berjalan menuju halte bus seorang diri. Unni pasti akan memarahiku lagi kalau dia sampai tahu aku belum juga sampai dirumah.
Aku mempercepat langkahku. Aku ingin cepat sampai dirumah dan beristirahat. Tubuhku terasa lelah. Namun samar-samar aku mendengar seseorang menyerukan namaku dari arah belakang. Aku menghentikan langkahku dan membalikkan tubuh. Omo. Aku terperangah melihat siapa yang berlari ke arahku dan meneriaki namaku.
“Ji yeon-ssi..Ji yeon-ssi… TUNGGU!!!” pekiknya.
“Kyuhyun-ssi.” gumamku. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku. Ada apa dengannya?.
“Ji Yeon-ssi.. hh.syukurlah..” katanya dengan nafas terengah-engah setelah sampai di depanku. Ia lalu menarik nafas dan menghembuskannya lagi untuk mengatur nafasnya.
“Kyuhyun-ssi… waeyo?? Kenapa tiba-tiba kau berlari mengejarku.bukankah kau harus pergi ke rumah sakit.?” Tanyaku.
Ia terdiam sejenak. Nampak ragu tapi kemudian berkata padaku. “Ji Yeon-ssi.. kalau boleh..kalau boleh. Maksudku. Apa aku boleh meminta nomor telponmu..?” katanya terbata-bata.
Apa? Dia ingin tahu nomor telponku?
“Ji Yeon-ssi. ti..tidak boleh ya..?”
Aku tersenyum melihat ekspresi wajahnya. “ehem.. baiklah. Kita bisa bertukar nomor telpon.”
Aku melihat ekspresi wajahnya berubah. Lalu kami pun saling bertukar nomor telpon. Dia lalu tersenyum padaku. senyuman yang terlihat cukup manis. Sungguh.
“Kamsahamnida ji yeon-ssi..”
“Choenmaneyo.. kalau begitu aku harus segera pulang…” aku lalu berbalik.. tapi…
“Ji Yeon-ssi… “
Aku kembali menatap Kyuhyun dengan sebelah alis terangkat.
“aku akan menghubungimu…pasti. “
“ehm..baiklah. sebaiknya aku pulang sekarang.. “ aku berbalik dan beranjak pergi dari tempat itu. sebuah senyum tiba-tiba tersungging di wajahku saat mendengar perkataannya barusan.
‘Aku akan menghubungimu? Pasti? ‘ Ah.. Ji Yeon.. apa yang kau pikirkan.
[Ji Yeon POV end]
******
Kyuhyun berulang kali menatap layar ponselnya. Ibu jarinya terus menempel diatas tombol warna hijau itu, tapi tidak kunjung ia menekannya.
“apa aku harus menghubunginya.?” Katanya dalam hati. Tapi apa yang akan dikatakannya? Ahh.. memusingkan..
Kyuhyun melempar ponselnya ke atas tempat tidur. Ia lalu meraih handuk dan berjalan menuju kamar mandi.
“lebih baik aku mandi dulu..”
Tidak berapa lama Kyuhyun keluar dari kamar mandi. Ia mengeringkan rambutnya dengan menggunakan handuk. Kemudian ia menatap ponselnya yang ada di atas tempat tidur. Ia berpikir sejenak, namun akhirnya ia meraih ponsel itu.
“aku harus menghubunginya..” gumam Kyuhyun dalam hati. Setelah menemukan nama Ji Yeon di daftar nomor telponnya. ia lalu menekan tombol hijau. Kyuhyun menempelkan ponselnya ke telinga. Entah kenapa jantungnya berdetak tidak karuan menunggu gadis itu mengankat telpon darinya.
Tidak berapa lama…
“Yoboseo…” sapa gadis itu diujung sana.
Kyuhyun hanya terdiam.
“Kyuhyun-ssi.. “
Deg. Keringat dingin tiba-tiba membasahi dahinya. Ia lalu menarik nafas pelan. “Ji Yeon-ssi.. ya. Ini aku Kyuhyun.. apa aku mengganggumu??”
“tentu saja tidak. “ sahutnya ringan.
“Kalau begitu. Apa kau ada acara besok? Aku ingin mengajakmu makan malam.” Tanya kyuhyun. Kali ini ia lebih bisa mengedalikan dirinya dan lebih santai. Meskipun hatinya masih terasa berdebar-debar.hehe
“besok?” tanyanya. Ia terdiam sejenak.
Kyuhyun mengigit bibir bawahnya menunggu jawaban gadis itu.
“Tentu saja, tapi kau yang traktir. Bagaimana?”
Kyuhyun menghembuskan nafasnya yang sejak tadi tertahan. “Baiklah. Besok kita bertemu di Taman kota. Jam 4. bagaimana?”
“MM.. oke.. sampai ketemu besok..” kata gadis itu lagi.
“ya.. tentu, sampai besok..”
Kyuhyun memutuskan sambunganya. Ia menatap layar ponselnya sambil senyum-senyum sendiri. *penggunaan kata yg ancur wkwk*
Perasaannya terasa sangat lega sekaligus senang.
*****
March, 5th 2010. 16.00
Ji yeon mengedarkan pandangannya menyusuri taman kota. Orang itu tidak ada. Ia kembali melirik jam tangan mungilnya. Sudah lewat dari jam 4. Apa orang itu tidak datang? pikir ji yeon. Ji Yeon kemudian mengaduk-ngaduk tas tangannya dan mengeluarkan ponselnya. Tidak ada pesan atau panggilan dari orang itu. Ji Yeon mendesah kesal.
“Kemana orang itu? tidak tahu kalau aku sudah menunggu lama disini? Bukannya dia yang mengajakku makan malam. Huh?” dengus Ji Yeon.
30 menit berlalu..
“baiklah.. apa yang kulakukan disini? Menunggunya? Sungguh bodoh. buat apa aku menunggu orang itu, lagipula kami juga belum lama mengenal.” Gumam Ji Yeon dengan kesal.
Ia lalu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan taman kota. Tapi ia berhenti dan menoleh ke belakang. Memastikan apakah orang itu datang atau tidak. Ternyata Kyuhyun belum juga datang. ji yeon pun pergi meninggalkan tempat itu dengan kesal.
*******
Sementara di tempat Kyuhyun berada…
15.00
Kyuhyun telah rapi dengan pakaiannya dan siap untuk pergi menemui Ji Yeon di taman Kota. Dia menggunakan pakaian yang tidak terlalu formal tapi nyaman.
Ia melirik jam dinding dikamarnya. Waktu menunjukan pukul 15.00 sore. Ia lalu meraih kunci mobilnya yang ia taruh di atas meja dan bergegas keluar.
Di bawah ia berpapasan dengan kakaknya yang baru saja pulang. Kakaknya memandang kyuhyun dari ujung kaki sampai ujung kepala dengan kening berkerut samar.
“wae??” Tanya kyuhyun yang merasa aneh dengan pandangan kakaknya itu.
“apa kau ingin menemui seorang wanita.? Pakaianmu terlihat sangat rapi.” Katanya. Ia lalu mencondongkan tubuhnya dan mendengus pelan. “baumu juga berbeda. Benarkan apa yang kukatakan??”
“aisshh… bukan urusanmu, hyung. Oke..” Kyuhyun lalu berjalan pergi menuju pintu, mengenakan sepatunya dan keluar. Kakaknya hanya tersenyum melihat adiknya itu.
Kyuhyun berjalan menuju mobilnya. Saat ia hendak membuka pintu mobil. Sebuah suara yang sudah tidak asing ditelingannya menyerukan namanya dengan pelan.
“Kyuhyun-ah..”
Kyuhyun terdiam. Lalu dengan perlahan ia membalikkan tubuhnya. Matanya tidak bisa mempercayai apa yang dilihatnya sekarang. Seorang wanita dengan rambut hitam panjangnya yang tergerai tengah berdiri dihadapan Kyuhyun dengan sebuah senyum yang menghiasi wajahnya.
“kyuhyun-ah..apa kabar?” katanya lagi dengan seulas senyum yang masih tersungging dibibirnya yang berwarna merah.
Kyuhyun hanya mengerjapkan matanya. Apakah yang dilihatnya sungguhan?
“K..kau. “
To Be Continue…
*****
I can’t put my heart else where
Even if it hurts and breaks my heart apart, I won’t close my heart
I am who was living in a lonely world
You’re the only one who can make me smile
Kamsahamnida yg udah baca.. emmuuacchh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar